Kondisi Geografis dan Geologi Regional

Desa Brayo merupakan salah satu desa diwilayah Kecamatan Wonotunggal, yang terletak 3 km kearah utara dari kota kecamatan. Secara astronomi Desa Brayo terletak diantara 6o 59’ 20’’ LS dan 109o 45’ 20” BT. Adapun secara geografis wilayah Desa Brayo berbatasan dengan beberapa desa diwilayah Kecamatan Wonotunggal sebagai berikut :

Batas Utara     : Desa Kreyo dan Desa Siwatu

Batas Timur    : Desa Sigayam dan Desa Kemligi

Batas Barat     : Desa Wates

Batas Selatan  : Desa Brokoh dan Desa Wonotunggal

Desa Brayo memiliki luas wilayah sebesar 148.2 ha atau 2,83% dari luas kecamatan. Secara administratif Desa Brayo terbagi atas dua dukuh yaitu Dukuh Krandon dan Dukuh Ujung Biru yang membawahi 3 (tiga) RW dengan masing – masing RW terbagi menjadi dua RT.

GEOLOGI REGIONAL

Secara geologi regional Desa Brayo masuk dalam Peta Geologi Indonesian Lembar  Banjarnegara dan Pekalongan Pulau Jawa dengan skala 1: 100.000 yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Desa Brayo termasuk kedalam Formasi Batuan Gunungapi Jembangan. Batuan Gunungapi Jembangan terdiri dari lava andesit dan batuan klastika gunungapi. Breksi hipersten-augit berupa aliran lava, breksi aliran dan piroklastika, lahar dan endapan alluvium yang terdiri dari bahan rombakan gunungapi. Pada Desa Brayo Formasi Batuan Gunungapi Jembangan ini dimanfaatkan sebagai daerah pemukiman, persawahan dan perkebunan.

GEOMORFOLOGI

Geomorfologi Desa Brayo didominasi oleh bentuklahan denudasional yang ditandai dengan warna coklat pada peta. Berbentuk dataran landai sampai bergelombang miring dengan ketinggian 96 – 180 meter diatas permukaan laut (mdpl) berdasarkan klasifikasi ukuran kemiringan lereng Van Zuidam (1985). Bentuklahan denudasional ini terjadi akibat proses – proses pelapukan, erosi, gerak masa batuan (mass wating) dan proses pengendapan yang terjadi karena agradasi atau degradasi. Pada bagian timur Desa Brayo merupakan bentuklahan fluvial yang dipengaruhi oleh air sungai sebagai agen utama dalam bentuk erosi dan sedimentasi yang membentuk roman muka bumi. Mekanisme pembentukan bentangalan fluvial disebabkan karena adanya air sungai yang mengikis atau mengerosi bagian dasar maupun dinding sungainya, kemudian material hasil erosi diangkut dan diendapkan kembali pada bagian bagian sungai lainnya. Aliran sungai pada Desa Brayo membentuk suatu pola dendritik. Aliran sungai mempunyai cabang aliran yang menyerupai garis – garis yang ada di penampang daun. Pola ini dikendalikan oleh litologi yang homogen.